Nama saya Kinanthi, lahir 17 November 1987, kenapa di kasih nama Kinanthi sama eyang kakung saya? nah saya juga ga tau =)), yang jelas kinanthi adalah salah satu nama sastra Jawa yang juga bisa ditembangin begitu. Ya memang saya terlahir dari keluarga Jowo tulen sih, hihi, makanya namanya Jawa, trus sama Bapak saya ditambahi nama Anisa, artinya perempuan
Saya terlahir sebagai anak kedua, awalnya memang cenderung manja, karena semua ngalah sama saya, tapi Bapak ga suka saya terdidik seperti itu, saya diajari bahwa hidup itu harus tuff, mandiri, ga bergantung sama orang, siap figh, dan ga kebiasaan minta pembelaan. Berjuang dalam hidup itu perlu, jadi ga boleh bergantung ke kakak atau ke eyang putri yang selalu membela saya...
Orang tua saya kebetulan adalah abdi negara yang ga mau ga mau demi tugas ga bisa menemani saya sehari-hari, karena tugas bapak kebetulan selalu jauh, makanya saya tinggal bersama embah saya. Mau ga mau, pola pikir saya terbentuk dari lingkungan terdekat, yaitu kakak saya dan embah-embah saya. Meskipun ya tetap dari jauh pengaruh bapak ibu terutama bapak sangat2 dominan.
Saya terlahir dari keluarga yang Alhamdulillah sangat baik, sederhana, kekurangan nggak, berlebihan mewah2 an juga nggak. Tapi saya lahir dari keluarga yang hangat.
Saya cenderung koleris sanguin, intinya saya orangnya keras tetapi juga nyantai , nah bingung kan. Saya banyak maunya, bahkan banyak kemauan saya yang ga masuk akal, tapi sebisa mungkin kalau saya punya kemauan, maka saya tipenya ngejar kemauan itu sampai dapat Get It Done gitu lah...hehe.
Nah pingin ngrekap visi misi saya biar ga lupa dan selalu semangat untuk meraihnya
Orang yang paling berguna di muka bumi adalah orang yang membawa manfaat bagi banyak orang, iya kan, yap makanya saya pingin banget jadi orang yang manfaat. manfaat mulai dari lingkungan terkecil lah, nantinya saya ingin menerapkan program-program yang bagus di institusi istri-istri seprofesi dengan suami saya, saya mau jadi ibu yang baik untuk istri para anggota, pingin bikin program yang meski kecil tetapi berarti, supaya para istri ini bisa membuat suaminya tenteram meski suami lagi jauh menjalankan tugas negara misalnya.
Meski organisasi ibu-ibu ini arahnya bukan ke bisnis, tetapi istri harus tetap mandiri dong, ga bergantung pada penghasilan suami, bukan berdoa yang buruk, tetapi siapa hayo yang harus di garda terdepan memimpin keluarga kalau suami tugas negara jauh, ekonomi dan pendidikan anak-anak kan harus tetao berjalan stabil. Makanya seorang ibu harus punya skill yang mumpuni. Skill untuk menyeimbangkan finansial keluarga, dan skill untuk memimpin anak-anak.
Selanjutnya untuk lingkungan sekitar saya di Kota Batu, saya ingin melanjutkan perjuangan bapak, menyejahterakan petani sekitar dengan perusahaan yang berbasis bisnis tetapi juga sosial.
Usaha penjualan pupuk asli dari produsennya dengan harga terjangkau, pestisida murah, pemberian pelatihan ke petani bekerjasama dengan akademisi dan praktisi dari Universitas ternama seperti IPB bahkan ahli pertanian dari China juga, pembenihan unggul yang gampang perawatannya tetapi menghasilkan panen yang besar, ini juga salah satu agenda bapak yang harus saya teruskan sampai kapanpun, kalau perlu nanti scopenya ga cuma di Batu aja, tetapi di basis2 pertanian di Jawa Timur.
Kalau sebagai pribadi, saya pingin bisa melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya, meraih ilmu sebanyak-banyaknya, toh ga ada yang namanya ilmu sia-sia kan,
masih pingin S3 di luar negeri, atau ambil S2 lain, semisal ilmu linier saya atau bahkan teknik pertambangan ITB. huaaa....*pinginnn bangetttt2 an..
Bersambung...........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar