Selasa, 04 Desember 2012

Renungan Istri

aktivitas berkualitas yang akhir-akhir ini gw sukai adalah bicara ngalor ngidul bersama Mas. Mulai dari soal filsafat sampai aktivitas sehari-hari. ternyata bahagia itu sederhana, kadang gw mikir, kenapa ya Allah ngasi kesempatan gw buat jadi pacar sampai jadi istri Mas Abi...

itu adalah karena suami gw ini sumber ilmu tanpa batas...mungkin meskipun aku menemani nya seumur hidup, semua ilmunya ga selesai gw serep.

Kadang berbaring di samping dia, bikin aku mikir...segitu panjang perjalananku sama mas, segitu banyak cerita mewarnai hidup kita. Hidup memang ga bisa ditebak alurnya :D

Semenjak kecil sama sekali ga kebayang kalo aku bakal jadi istri TNI, gw cita2 nya jadi dokter terus bayanganku ya ntar nikah sama dokter juga atau apaan gt, pokoknya bukan tentara. Meskipun juga kadang terpikir kalo mungkin suatu saat akan nikah sama polisi seperti bapak. Tapiii yaaa hidup ga ketebak.

Mas ga pernah bercita2 jadi tentara seumur hidupnya, sejak SMP dia pingin jadi enginer. Entah mesin, entah tambang, pokoknya yg berbau begitu. Akhirnya tak di nyana hidup membawanya kepada takdir bahwa  dia menjadi ksatria Tidar . Banyak jalan kami lalui yang ga mudah, masa taruna, masa jadi perwira muda..ini adalah masa-masa penuh warna,.

Sedangkan saya, hidup dalam lingkungan disiplin dan loyalitas harga mati sama sekali bukan impian.
Waktu itu saya belum tahu, bahwa selain disiplin dan loyalitas yang jadi harga mati itu tadi, komunitas isteri tentara juga memiliki rasa kekeluargaan dan kebersamaan yang sangat tinggi.
Tapi itulah, kalau kita sudah tidak punya minat, hanya yang jelek-jelek saja yang kita tampilkan. Sementara yang bagus-bagusnya kita sembunyikan dibalik sejuta alasan dan aneka pembenaran.
Rupanya jalan hidup membawa saya pada arah yang berbeda.

Hidup bersama Mas adalah impian, tp hidup sebagai istri tentara gak..nah loh...haha..tapi mau ga mau setelah mas jd seorang TNI ya akhirnya saya harus jd istri TNI . Saya meski anak seorang perwira polri tapi ga paham seluk beluk dunia militer beserta kepangkatannya. Yang saya tau, mas melamar saat dia masih ber balok 1 di seragamnya..artinya dia masih letnan dua, baru setahun lulus dari lembah tidar. TNI dan Polri meski mirip tapi di dunia yg beda...satu nya menjaga NKRI satunya menjaga komunitas masyarakatnya agar tetap harmonis.

Apakah ga ada tantangan dr keluarga, secara off the record pasti ada. Meski semua terkesan baik-baik saja. Orang tua saya meskipun menerima dengan baik Mas Abi, tapi ada juga keraguan. Finansial ?? akan hidup seperti apa anaknya nanti, Tapiii..this my life...meski saya ga menyalahkan kekhawatiran ortu saya. Haiii...Mas Abi ini loh....orang yang bisa memimpin saya tau? orang yang ga pernah ninggalin sholatnya tau? orang yang pintar tau? orang yang sangat2 bersyukur dalam hidupnya tau? orang yang bisa menerima saya apa adanya tau? orang yang ga pernah nuntut macam-macam...dan Insya Allah dia akan menjadi yang terbaik untuk saya

akhirnya kami bisa membuktikan masing-masing, kami sudah tepat memilih satu sama lain.

Dan kini saya sadari, sebagai pendamping mas, kedepannya jalan yang kami lewati akan panjang sekaliii..butuh konsistensi kami berdua, karir mas masih panjang..entah akan seperti apa, tapi gw yakin selama loyalitas dan semangat tetep di dada, Allah akan memberi yang terbaik, semoga kelak dia makin manfaat bagi bangsa dan negara.

Saat ini bersama Juneo, mendadak mas mendapat kenaikan pangkat yang ga disangka-sangka. Alhamdulillah...entah apa yang harus kami ucapkan. Pangkat bukan segalanya, tapi ini adalah kepercayaan. Yang harus di syukuri dan di buktikan







Tidak ada komentar:

Posting Komentar